Blog
  • Admin MA Asih Putera
  • 2023-09-18 09:00:00
  • Artikel

Tips Praktis Agar Istiqomah Setelah Berhijrah

Setiap orang pasti ingin menjadi versi terbaik dari dirinya setelah mengalami kehidupan yang buruk di masa lalu. Ingin hari ini lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Ingin memiliki hidup yang ideal. Namun, keinginan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Godaan datang silih berganti baik dari dalam dirinya maupun pengaruh lingkungan. Keimanan naik turun bagaikan rollercoaster. Itulah manusia…

Mari kita tengok beberapa bulan ke belakang. Setiap tahunnya kita dipertemukan dengan bulan yang penuh Rahmat Allah SWT, yaitu bulan Ramadhan. Di bulan itu, setiap orang berlomba-lomba untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya. Yang tadinya sholat wajib saja ditambah sholat sunat, yang tadinya jarang tilawah jadi rajin tilawah, yang tadinya masjid sepi jadi ramai, yang tadinya sedekah dua ribu jadi lima ribu dan seterusnya..

Setiap orang berusaha menepis semua godaan demi meraih derajat takwa yang diidam-idamkan. Namun, kenyataannya setelah Ramadhan berlalu, tidak sedikit orang-orang kembali pada kebiasaan sebelum Ramadhan padahal dia sudah berhijrah menjadi lebih baik.

Momen yang tak kalah penting lainnya adalah saat peringatan Tahun Baru Islam, 1 Muharrram. Biasanya, di momen tahun baru Islam atau tahun baru Masehi identik dengan mengevaluasi diri dan merancang kembali rencana di masa depan, apa yang akan dilakukan dan target apa yang akan dicapai.

Berazzam kuat untuk meraih seluruh target yang sudah direncanakan. Menggema semangat untuk berhijrah menjadi lebih baik. Namun, seiring berjalannya waktu, target tinggallah target belaka. Lupa dengan apa yang sudah direncanakan atau mungkin pura-pura lupa?

Untuk itu, diperlukan beberapa tindakan agar kita bisa terus istiqomah setelah berhijrah. Menjadikan ibadah setiap bulan seperti halnya semangat ibadah di bulan Ramadhan. Menjadikan semangat hijrah untuk terus menjadi lebih baik di setiap harinya. Lantas, apa yang harus kita miliki?

1. Niat yang Tulus Mengharap Ridho Allah SWT

Setiap amalan tergantung pada niatnya. Jika niat kita salah, maka akan mengurangi atau bahkan menghilangkan keberkahan dari amalan yang kita lakukan. Untuk itu, mari kita luruskan kembali niat kita. Setiap amalan yang diniatkan karena Allah SWT akan bernilai pahala dan pahala yang terbaik adalah mendapatkan keridhoan Allah SWT. 

Dengan niat yang baik akan memunculkan tekad yang kuat. Dengan tekad inilah kita berupaya untuk terus istiqomah agar Allah SWT Ridho dengan apa yng kita kerjakan.

2. Mencari Lingkungan yang Kondusif

Lingkungan memiliki peranan yang cukup besar terhadap diri seseorang. Banyak orang yang berubah dikarenakan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, jika kita ingin berubah dan istiqomah dalam kebaikan maka hendaklah mencari lingkungan yang baik.

Sebagaimana pepatah mengatakan jika kita bergaul dengan penjual minyak wangi maka kita akan terbawa wanginya, sebaliknya jika bergaul dengan pandai besi maka akan terbawa bau besinya. Jadi, carilah lingkungan yang baik yang senantiasa membantu kita untuk terus istiqomah dalam kebaikan.

3. Berteman dengan Orang-Orang Soleh

Setiap manusia membutuhkan orang lain dalam hidupnya, diibaratkan dengan sekawanan burung yang memiliki naluri untuk berkumpul dengan sejenisnya. Oleh karena itu, hendaklah kita berkumpul dengan orang-orang soleh sebagaimana yang telah Allah SWT sampaikan dalam QS. At-Taubah: 119 yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hedaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” 

Kita disarankan untuk bergaul dengan siapa saja dan kalangan mana saja, akan tetapi kita tidak boleh menjadikan orang yang buruk sebagai teman dekat kita karena ia akan memberi pengaruh yang besar dalam hidup kita.

Teman yang baik akan mengajak pada kebaikan dan mengingatkan ketika hendak berbuat maksiat. Ia akan mendoakan kita baik saat masih hidup ataupun sudah tiada. Itulah nikmat yang paling besar bagi seorang mukmin.

4. Berdoa Mohon diberi Keteguhan Hati

Doa adalah senjata orang yang beriman. Dibalik kelemahan kita sebagai manusia, hendaklah kita berdoa agar senantiasa ditetapkan hatinya dalam kebaikan karena sesungguhnya Allah SWT lah pemilik hati kita, sang Maha Pembolak-balikkan hati.

Minta pada Allah SWT agar hati kita senantiasa istiqomah dalam kebaikan, dihindarkan dari hal-hal yang bisa menjerumuskan kita dalam lubang neraka. Berdoa agar tidak kembali kepada kekufuran setelah berhijrah.

5. Evaluasi Diri

Ada kisah sahabat yang masuk surga padahal ia adalah orang biasa. Setelah dicari tahu, ternyata hal yang membuatnya masuk surga adalah senantiasa mengevaluasi diri sebelum tidur lalu memohon ampun atas segala dosa yang telah dilakukan di hari itu.

Dengan mengevaluasi diri, kita menyadari hal-hal apa yang telah kita lakukan hari ini. Apakah banyak ibadahnya atau banyak dosanya sehingga ia akan bertekad untuk memperbaiki kesalahan itu di hari esok.

6. Ingat Kematian

Kematian menjadi hal yang sangat ditakuti oleh semua orang. Namun, bagi seorang muslim yang ditakuti bukanlah kematiannya, tetapi bekal apa yang akan dibawa ketika kematian itu datang.

Ia akan senantiasa waspada terhadap setiap perbuatannya karena kematian itu tidak ada seorangpun yang tau kapan datangnya. Ia hanya berharap bisa mati dalam keadaan husnul khootimah.

Berusaha agar setiap harinya selalu berada dalam kebaikan. Sungguh, kematian itu adalah sebuah pengingat yang baik bagi manusia. Wallohu'alam bishowab.

Penulis: Yuli Yulianti, S.Pd
Editor: Murwulan Iromasti, S.E

DISCLAIMER: Artikel yang ditulis sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. MA Multiteknik Asih Putera tidak dapat disalahkan dan digugat apabila dikemudian hari artikel tersebut diperkarakan.

Tags
Link Informasi
Client Logo
Client Logo
Client Logo
Client Logo
Client Logo
Client Logo