
- Admin MA Asih Putera
- 2023-04-03 09:00:00
- Artikel
Ngabuburit Ala Rasul yang Harus Kita Ikuti
Kita seringkali mendengar istilah Ngabuburit kata yang kerap kali muncul pada bulan suci Ramadhan.
Nah sebelum kita masuk ke pembahasan apa yang biasa dilakukan oleh Rasulullah SAW dalam mengisi kegiatan Ngabuburit selama bulan suci Ramadhan, ada baiknya kita awali pembahasan dari istilah Ngabuburit.
Apa itu ngabuburit, dari mana istilah Ngabuburit berasal?
Ternyata istilah Ngabuburit ini berasal dari bahasa sunda, menurut Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), kata ngabuburit berasal dari kalimat ngalantung ngadagoan burit atau bersantai sambil menunggu waktu sore.
Meski dari bahasa Sunda, ngabuburit atau mengabuburit juga sudah masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Menurut KBBI, ngabuburit artinya menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa pada waktu bulan Ramadhan.
Seiring perkembangan zaman, ngabuburit kemudian menjadi tren dan tradisi tersendiri tidak hanya di masyarakat sunda tapi oleh banyak masyarakat Indonesia sampai sekarang.
Kegiatan ngabuburit biasa dilakukan masyarakat saat sore hari, sambil menunggu azan magrib untuk berbuka puasa.
Tradisi ngabuburit diisi dengan berbagai kegiatan sebagai berikut diantaranya jalan - jalan sore, membuat makanan untuk berbuka, nonton acara TV, membeli makanan untuk ta’jil, pergi ke tempat-tempat ramai , nongkrong-nogkrong dan lain sebagainya.
Dari beberapa kegiatan ngabuburit di atas ternyata ada pula kegiatan yang justru akan menjauhkan kita atau mengurangi pahala puasa kita.
Nah pada kesempatan kali ini agar Ramadhan kita tahun ini menjadi Ramadhan terbaik, mari kita lihat seperti apa sih Ngabuburit ala Rasulullah SAW. Berikut adalah amalan amalan Rasulullah SAW Ketika ngabuburit.
1. Mengurangi Tidur dan Memperbanyak Istighfar
Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Kalimat ini tidak berlaku bagi Rasulullah SAW. Justru amalan yang dilakukan Rasulullah dalam mengisi bulan suci Ramadhan adalah dengan mengurangi waktu tidur dan memperbanyak istighfar di bulan Ramadhan.
Rasulullah tidak hanya mengurangi waktu tidur di siang hari saja akan tetapi juga di malam hari.
Hal ini sesuai dengan Firman Allah yang artinya: "Mereka sedikit tidur di malam hari. Di waktu sahur mereka beristighfar.” (QS Ad Dzariyat 17-18)
2. Memperbanyak Sedekah
Ibadah dan amalan yang dilakukan Rasulullah di bulan Ramadhan yang kedua adalah memperbanyak sedekah, orang yang bersedekah akan dilipatgandakan pahalanya.
Bersedekah bisa dengan menyumbangkan uang atau memberikan makan dan minuman untuk berbuka kepada orang lain. Allah akan memberikan ganjaran kepada orang yang melakukan amalan tersebut.
Hal itu tertuang dalam sebuah hadits yang artinya:
"Barangsiapa yang memberi buka orang yang puasa akan mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun." (HR. Tirmidzi no. 807.)
3. Sholat Sunnah Fajar dan Sholat Sunnah Syuruq
Rasulullah juga mengajarkan ibadah dan amalan untuk sholat sunnah fajar dan sholat sunnah Syuruq. Hal itu sesuai dengan Hadits yang artinya:
"Barangsiapa yang mengerjakan sholat subuh dengan berjamaah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan sholat sunnah dhuha (di awal waktu, syuruq), maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumroh secara sempurna." (HR. Thabrani)
4. Berinteraksi dengan Al-Qur’an
Amalan yang bisa dilakukan ketika bulan Ramadhan adalah fokus untuk berinteraksi dengan Al-Qur’an.
Membaca, mentadaburi , memahami lalu mengamalkan Al-Qur’an akan membuat orang mendapatkan banyak pahala dan mengurangi hal-hal yang sia-sia dan dapat membatalkan puasa di siang hari.
Tentunya tak heran jika Rasulullah SAW sering berinteraksi dengan Al-qur’an pada bulan ini. Allah Ta’ala berfirman:
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)” QS. (Al Baqarah : 185)
5. Menjaga Lisan
Selanjutnya, Rasulullah juga mengerjakan amalan untuk menjaga lisan di bulan Ramadhan. Tujuannya adalah untuk menjaga diri dari menggunjing, berbicara kotor, dan hal-hal lainnya.
Amalan ini tertuang dalam sebuah hadits yang artinya:
“Dari Abu Hurairah ra, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, Apabila kalian berpuasa maka janganlah berkata kotor dan bersuara keras (berteriak-teriak). Kalau ada yang mengajak bertengkar atau berdebat maka katakanlah: “Aku sedang puasa.” (HR Bukhari 1904)
Demikianlah beberapa amalan-amalan yang biasa dikerjakan Rasulullah SAW dalam rangka Ngabuburit.
Mudah mudahan kita termasuk pribadi yang mampu mengamalkan apa yang sudah di contohkan oleh Rasulullah SAW dalam mengisi waktu di bulan suci Ramadhan, sehingga Ramadhan ini menjadi Ramadhan terindah dan terbaik untuk kita. Aamiin ya Robbal Alamiin.
Penulis: Dadan Permana, S.Pd
Editor: Murwulan Iromasti, S.E
DISCLAIMER: Artikel yang ditulis sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. MA Multiteknik Asih Putera tidak dapat disalahkan dan digugat apabila dikemudian hari artikel tersebut diperkarakan.