
- Admin MA Asih Putera
- 2023-08-21 09:00:00
- Artikel
Membongkar Misteri Hujan: Berkat atau Bencana dalam Setiap Tetesnya?
Hujan adalah anugerah yang Allah turunkan dari langit berupa air yang manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh makhluk di bumi. Hujan adalah fenomena yang ditunggu-tunggu oleh makhluk yang ada di bumi. Seperti disebutkan dalam firman Allah SWT yaitu Q.S Qaf ayat 9 yang artinya “Dan dari langit kami turunkan air yang memberi berkah, lalu Kami tumbuhkan dengan (air) itu pepohonan yang rindang dan biji-bijian yang dapat dipanen.”
Tapi pernahkah membayangkan jika suatu saat terjadi hujan yang tak begitu deras namun bisa merusak alam? Hujan ini adalah hujan yang sama sekali tidak pernah diharapkan kedatangannya.
Gambar-gambar di atas adalah beberapa kerusakan yang disebabkan karena hujan.
Bahkan ada sebuah artikel yang menggambarkan sebuah bangunan megah yang terancam akan dihancurkan diakibatkan karena hujan.
Bangunan tersebut adalah Taj Mahal di India yang merupakan salah satu dari keajaiban dunia. Beberapa artikel menyebutkan bahwa Taj Mahal bisa berwarna merah muda di pagi hari, putih susu di malam hari, dan berwarna keemasan ketika bulan purnama bersinar.
Sayangnya, campuran polusi dan manajemen yang buruk telah menjadikan Taj Mahal berwarna cokelat kekuning-kuningan selama 24 jam setiap harinya. Kesal dengan ketidakjelasan upaya restorasi Taj Mahal, Mahkamah Agung India meminta pemerintah untuk memilih diantara memulihkan atau menghacurkan monumen tersebut.
Selama empat abad, Taj Mahal telah berangsur menua dan mulai menggelap sebagai hasil oksidasi alami seperti marmer terkikis dan bisa berubah warna. Kondisinya semakin memburuk diakibatkan lingkungan yang sungguh tidak bersahabat.
Taj Mahal menjadi basah kuyup diguyur hujan asam, dilapisi jelaga cerobong asap berbagai industri, serta mulai terkikis oleh polutan di atmosfer.
Batas emisi telah lama diabaikan para pengembang. Tumpukan sampah secara teratur dibakar di dekat bangunan. Kemudian, polusi dari sungai tertentu yamg memberikan tantangan lebih lanjut bagi Taj Mahal.
Apakah benar fenomena ini dikarenakan hujan yang murni Allah turunkan ke bumi?
Sejak 15 abad silam dalam buku Abu Fatiah Al-Adnani, Rasulullah pernah mengisyaratkan fenomena tersebut dalam sabdanya.
“Kiamat tidak akan terjadi sehingga`langit menurunkan hujan, tapi air hujan ini tidak bisa mendorong dibangunnya rumah-rumah tanah liat yang kuat dan tidak menyebabkan berhimpunnya penduduk perkampungan, namun hanya bisa mendorong dibangunnya rumah-rumah dari bulu.” (HR. Ahmad)
Sebenarnya hujan yang turun itu seluruhnya adalah karunia dari Allah, namun ketika menuju ke bumi ada kalanya hujan bukan menjadi nikmat namun malah menjadi musibah.
Hujan yang terjadi ini adalah hujan asam. Bukan berarti asam yang tiba-tiba turun dari langit. Sebenarnya hujan ini awalnya memang hujan yang biasanya turun dan membawa manfaat untuk semuanya, namun karena banyaknya senyawa oksida nitrogen dan oksida sulfat di udara kemudian bereaksi dengan air hujan yang turun, maka hujan yang awalnya hampir netral menjadi lebih asam bahkan bisa memiliki pH di bawah 5.
Proses terjadinya hujan asam digambarkan dalam siklus berikut.
Hujan asam tentu saja bisa mempengaruhi tanaman, tanah, bangunan dan benda apapun di permukaan bumi tak terkecuali makhluk hidup. Hujan asam ini bisa mengubah komposisi tanah dan air sehingga menjadi tidak layak.
Contohnya, danau yang awalnya sehat memiliki pH 6,5 atau bahkan lebih tinggi, dengan hujan asam bisa meningkatkan tingkat keasaman air danau itu sehingga banyak ikan bisa berpotensi mati.
Disebabkan sebagian besar spesies ikan tidak dapat bertahan pada air dengan pH sangat asam khususnya di bawah 5. Apabila pH air bahkan sampai menjadi 4, danau tersebut akan dianggap mati.
Hujan asam pun dapat memperburuk kualitas batu kapur dan marmer pada bangunan, menyebabkan batuan terkikis bahkan habis.
Contoh reaksi batuan dengan asam
CaCO3(s) + HCl(l) ? CaCl2(aq) + H2O (l) + CO2(g)
Batuan padat + asam ? larutan + air + gas karbon dioksida
Selain itu, manusia juga dapat menerima dampak buruk dari hujan ini, salah satunya adalah memicu penyakit tertentu, contohnya, sakit paru-paru, penyakit kulit dan lain sebagainya.
Dengan kondisi Indonesia yang sudah mulai banyak dipenuhi polusi udara, apakah Indonesia akan mengalami kondisi seperti India?
WaAllahu A’lam.
Penulis: Tiara Aprilila Setia Wahyuni, S.Pd
Editor: Murwulan Iromasti, S.E
DISCLAIMER: Artikel yang ditulis sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. MA Multiteknik Asih Putera tidak dapat disalahkan dan digugat apabila dikemudian hari artikel tersebut diperkarakan.